Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Review Buku-Semestapun Berthawaf (T. Djamaluddin)

Gambar
  Identitas Buku Judul Buku: Semesta pun Berthawaf Nama Penulis: T. Djamaluddin Nama Penerbit: Mizan Tahun Terbit Buku: Cetakan I, Maret 2018 Jumlah Halaman: 151 RIngkas Semesta pun Berthawaf T. Djamaluddin adalah pengarang dari buku berjudul Semesta pun Berthawaf yang mengungkapkan bahwa segala yang ada di bumi dan di langit mengenai fenomena-fenomena yang terjadi diintegrasikan dengan ayat-ayat Al-Qura’an. T Djamaluddin gemar membaca dan menulis semasa menjadi mahasiswa, ada sepuluh tulisan tentang astronomi dan islam dimuat dibeberapa koran dan majalah, serta buku kecil mentoring. Buku ini juga mengintegrasikan fenomena-fenomena yang terjadi dengan Al-Qur’an. Pengetahuan bukan untuk dicocokkan dengan Al-Quran, melainkan hanya untuk menjelaskan. Buku ini menjelaskan tentang pelangi harmoni dalam keberagaman, bagaimana memahami pola pikir manusia yang nisbi lewat matahari. Lubang hitam yang teraniaya, bintang kejora kemegahan dan keunggulan relative, apakah bumi itu dat

Review Buku-Semestapun Berthawaf (T. Djamaluddin)

Gambar
  Identitas Buku Judul Buku: Semesta pun Berthawaf Nama Penulis: T. Djamaluddin Nama Penerbit: Mizan Tahun Terbit Buku: Cetakan I, Maret 2018 Jumlah Halaman: 151 RIngkas Semesta pun Berthawaf T. Djamaluddin adalah pengarang dari buku berjudul Semesta pun Berthawaf yang mengungkapkan bahwa segala yang ada di bumi dan di langit mengenai fenomena-fenomena yang terjadi diintegrasikan dengan ayat-ayat Al-Qura’an. T Djamaluddin gemar membaca dan menulis semasa menjadi mahasiswa, ada sepuluh tulisan tentang astronomi dan islam dimuat dibeberapa koran dan majalah, serta buku kecil mentoring. Buku ini juga mengintegrasikan fenomena-fenomena yang terjadi dengan Al-Qur’an. Pengetahuan bukan untuk dicocokkan dengan Al-Quran, melainkan hanya untuk menjelaskan. Buku ini menjelaskan tentang pelangi harmoni dalam keberagaman, bagaimana memahami pola pikir manusia yang nisbi lewat matahari. Lubang hitam yang teraniaya, bintang kejora kemegahan dan keunggulan relative, apakah bumi itu dat

Rasa Asing dan Terhening-Puisi

Gambar
  Senja yang indah namun aku yang durja Aku gagal, tapi kau menganggapnya sebuah kinerja Aku menderita dalam buatan prajaku Sedangkan kau, bermanja dengan praja yang lain Kutanya kenapa, tapi kau bersikap Abstain Sayang, aku harus bagaimana? Kuberi cinta kasih yang membahana Ia, kau balas cinta tapi hanya fatamorgana Aku tak ingin lagi berkelana Aku hanya ingin kamu mengerti dan kembali Mencitaiku tanpa kata kecuali Kau mau apa? pasti kuberi Tapi jangan lagi kau berih duri Karena, itu membekas dan menyakiti. Makassar, 08 Juli 2021

Haru Biru Rasa Cinta-Puisi

Gambar
Kita pernah melalui proses Adhesi Saling tertarik namun tak bereaksi Kita yakin semua bisa melalui Asimilasi Tapi akhirnya kita hanya sebatas drama baca dalam sastra Naskah yang hanya cocok dibaca tanpa sebuah sandiwara Kita usai sebelum menjadi Tapi, kenapa aku merasa itu tak manusiawi Meskipun hidup masing-masing memiliki narasi Aku tak ingin seperti Majnun Mencintai dengan sangat cikun Sembunyi sembunyi bertemu Laila Hingga menjadi Insan yang gila. Makassar, 09 Juli 2021

Binasa Karena Rasa-Puisi

Gambar
  Kamu indah seperti bianglala Memukau seperti bintang di bumantara Merangkai kata indah tak bermantra Hingga membuat seorang insan terpanah Kita menapaki buana bersama Tapi ternyata tak berlangsung lama Aku tersungkur tak berdaya Rinai hujan menggambarkan hatiku sendu Kau bagaikan lakuna dalam diriku Aku gila seperti majnun tanpa laila Bara api cinta yang padam tak menyala Andaikan masih bisa seperti sediakala Kuserahkan jiwa ragaku dengan sukarela Akhirnya yang istimewa, juga dapat membuat kecewa... Makassar, 09 Juli 2021  

Angkara Jiwa-Puisi

Gambar
  Jika bersama kita terluka Tapi kenapa hanya aku yang berduka Kau bilang aku yang salah Tapi, kau sungguh tak ber etika Awalnya menghilang tanpa kabar Menjadikan kisah kita hambar hingga memudar Denganmu aku belajar sabar tak berkesudahan Sampai aku bermohon agar kau tak meninggalkan Malah kau memperlihatkan sikap arogan Aku bentangkan kasih sayang Kau balas senyum tapi perasaanmu telah hilang Ternyata memang benar hanya aku yang berduka. Makassar, 08 Juli 2021