Review Buku-Semestapun Berthawaf (T. Djamaluddin)
Identitas Buku Judul Buku: Semesta pun Berthawaf Nama Penulis: T. Djamaluddin Nama Penerbit: Mizan Tahun Terbit Buku: Cetakan I, Maret 2018 Jumlah Halaman: 151 RIngkas Semesta pun Berthawaf T. Djamaluddin adalah pengarang dari buku berjudul Semesta pun Berthawaf yang mengungkapkan bahwa segala yang ada di bumi dan di langit mengenai fenomena-fenomena yang terjadi diintegrasikan dengan ayat-ayat Al-Qura’an. T Djamaluddin gemar membaca dan menulis semasa menjadi mahasiswa, ada sepuluh tulisan tentang astronomi dan islam dimuat dibeberapa koran dan majalah, serta buku kecil mentoring. Buku ini juga mengintegrasikan fenomena-fenomena yang terjadi dengan Al-Qur’an. Pengetahuan bukan untuk dicocokkan dengan Al-Quran, melainkan hanya untuk menjelaskan. Buku ini menjelaskan tentang pelangi harmoni dalam keberagaman, bagaimana memahami pola pikir manusia yang nisbi lewat matahari. Lubang hitam yang teraniaya, bintang kejora kemegahan dan keunggulan relative, apakah bumi itu dat
Puisinya bagus sekali kk. Sering sering post puisi yah...
BalasHapusMakasih sdh support
HapusSesuatu pasti kadaluarsa hanya saja belum waktunya
BalasHapusTunggu dan nantikan pelagi yg indahhh
Puisinya bagus, trus lah berkarya anak mudahhhh
Terimakasih kakak
HapusSegala sesuatu akan pergi dan akan tergantikan dengan yang lain,semua tergantung pilihanmu,menutup diri dan membiarkan luka mengerayangi perasaanmu,atau memilih bangkit dan menyambut bahagia.
BalasHapusHuhuhu. Bgusx
HapusRasa tak pernah kadaluarsa, rasa yg tak lagi terasa bukan karena kadaluarsa tapi tertutup bahagia yg lain..
BalasHapusPilihlah rasa dimana kamu merasa teduh.
Jangan terlena dengan rasa yang kamu rasa nyaman padahal risih baginya.
Karena kebersamaan butuh dua rasa yang sama dalam membangun ikatan..
Huhuhu, bagus jg
HapusSungguh Menarik.
BalasHapusKadaluarsa atau tidak.
Apa hal itu berlandaskan pada pilihan untuk memilih salah satunya atau hal ini bukanlah pilihan?
Apakah waktu sanggup untuk memjawabnya?
Perihal pilihan atw bukan. Kelak akan beradaptasi dengan sebuah rasa yang entah rasanya apakah sama dengan yang terdahulu.
Hapussukaa bangeett kak sama puisinya, ditunggu puisi2 selanjutnya🥰
BalasHapusTerimakasih sdh singgh di halaman ini.
HapusBaguss banget
BalasHapus