Tugas
2
NAMA : NURLAELA
NIM : 60400114032
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Struktur
Bumi. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Pengantar Geofisika.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman
maka disusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi semua. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien
dalam proses perkuliahan. Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak, maka penyusun mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini penyusun telah berusaha
dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya diharapkan kritik dan saran agar
makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penyusun berharap
semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
Samata,
Gowa. 04 Maret 2016
Nurlaela
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Banyak ahli
astronomi dan geologi berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya terbentuk
dari proses aglomerasi massa jagad raya yang telah mendingin (planetisimal)
atau proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (nebular).
Dalam teori nebular ini dianggap bahwa selama perkembangannya, gas panas akan
mengalami radiasi dan kehilangan partikel tenaga sehingga lama-lama mendingin,
terkondensasi hingga akhirnya memadat. Gaya tarik bumi terjadi diferensiasi
antara hasil kondensasi dengan gas pada saat proses pendinginan berlangsung,
sehingga akhirnya akan terbentuk magma primer yang diselubungi selaput gas,
yang sangat berbeda dengan atmosfer sekarang yang disebut pneumatosfer.
Selanjutnya, proses pendinginan akan semakin mempercepat proses kristalisasi di
permukaan bumi.
Bumi adalah planet
ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari
delapan planet dalam tata surya Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat
planet kebumian tata surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet
biru. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Bumi terbentuk sekitar
4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar
tahun pertama. Sebagai planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri
atas beberapa struktur yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di
antara macam-macam struktur bumi di antaranya adalah terdiri dari banyak jenis
material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air yang kesemuanya
membentuk planet bumi yang sekarang ini kita diami.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana struktur bumi?
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan struktur bumi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Struktur Bumi
Secara
garis besar, lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi
(crush), selimut (mantle), dan inti ( core). Struktur bumi seperti itu mirip
dengan telur, yaitu cangkangnya sebagai kerak, putihnya sebagai selimut, dan
kuningnya sebagai inti bumi.
1.
Lapisan kerak bumi
Lapisan
bumi yang paling luar adalah kerak bumi dan menjadi tempat tinggal bagi seluruh
makhluk hidup. Lapisan kerak atau kulit bumi, yaitu lapisan yang tersusun dari
batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan sedimen. Ketebalan rata-rata
lapisan kerak bumi adalah 32 km. Lapisan yang paling tebal berada di bawah
benua, yaitu mencapai 65 km. Sedangkan lapisan paling tipis berada di bawah
samudera yang ketebalannya hanya 8 km. Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. Suhu
dibagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 ◦C. Unsur-unsur kimia utama pembentuk
kerak Bumi adalah: Oksigen(O) (46,6%), Silikon(Si) (27,7%), Aluminium (Al)
(8,1%), Besi(Fe) (5,0%), Kalsium(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium(K)
(2,6%), Magnesium(Mg) (2,1%).
2.
Selimut Bumi
(Mantle)
Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya di bawah lapisan
kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi
bagian dalam bumi.Selimut bumi tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan
batuan yang padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah
selimut mencapai 3.000 °C, tetapi tekananannya belum mempengaruhi kepadatan
batuan.
Inti bumi dibungkus oleh mantel yang
berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh Gutenberg
Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat
plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah
bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km. Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer,
astenosfer, dan mesosfer.
a.
Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi
dan tersusun atas materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer
tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini
disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama , yaitu
laipsan sial dan lapisan sima. Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang
tersusun atas logam silium dan alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut
adalah SiO2 dan Al2O3.. Batuan yang terdapat
dalam lapisan sial antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Sedangkan lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium
dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SIO2 dan MgO.
Berat jenis lapisan sima lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis
lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
b.
Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer.
Lapisan yang tebalnya 100-400 km ini diduga sebagai tempat formasi
magma (magma induk).
Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair.
Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius
derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan lapisan,
termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan
magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau inti.
Pada daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi, masalah
membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.
3.
Inti Bumi (Core)
Dipusat bumi terdapat inti
yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam yaitu inti luar dan
inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki kedalaman 2900-5100 km dan
inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti
dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.
Dari data Geofisika material
inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang
terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun
oleh senyawa besi dan nikel.
Adapun
ayat Al quraan yang berhubungan dengan struktur bumi yaitu QS Al-Mulk:3 :
Artinya: Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lapisan bumi dibagi menjadi atmosfer dan litosfer,
sedangkan bagian dari litosfer adalah kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi.
B.
Saran
Pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan
dari segi Bahasa dan sumber yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami
menyarankan agar pada pembuatan makalah struktur bumi kedepannya menggunkan
referensi yang lebih banyak dan terpercaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Whinda J. Bata, 2014. Makalah Struktur Bumi.
(05 April 2016 jam 21:21)
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.htm
Makalah Struktur Bumi _ eka rizki
fitriasih.htm
Komentar
Posting Komentar