Tugas Individu
SEISMOLOGI
NAMA : NURLAELA
NIM : 60400114032
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015/2016
SEISMOLOGI
A.
PENGERTIAN
SEISMOLOGI
Seismologi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani
yaitu seismos yang berarti getaran
atau goncangan dan logos yang berarti risalah
atau ilmu pengetahuan.
Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan
kata-kata seismos tes
ges yang berarti Bumi bergoncang atau
bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari fenomena getaran
pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi
merupakan bagian dari ilmu geofisika.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah,
mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer.
Momentum Magnitudo adalah skala yang paling umum
di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Ricter adalah
skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada
skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat
dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang
luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya
telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar
terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0
magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar
sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikas skla mercalli
Gempa
bumi besar yang terjadi pada tanggal
1 november menghancurkan seluruh
kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat
sebagai tonggak awal pemicu perkembangan seismologi modern.
Seismologi tidak hanya
mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak
bumi dan gas) juga
diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia
(bukan gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu
getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun
sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi
bawah tanah.
B.
JENIS JENIS GEMPA BUMI
Secara umum, penyebab gempa bumi dapat dikelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
1.
Gempa Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa bumi
yang terjadi akibat aktivitas tektonik. Gempa tektonik disebabkan oleh
pergerakan lempeng-lempeng tektonik pada kerak bumi yang terjadi secara
tiba-tiba sehingga terjadi gesekan yang menimbulkan getaran.
Jika dua lempeng bertemu pada
satu sesar (patahan),nkadang dapat bergerak saling menjauhi, mendekati, atau
salingmbergeser. Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan
gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi pelepasan secara tiba-tiba hingga dapat
menggetarkan kulit Bumi dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa
bumi tektonik.
Gempa
tektonik yang kuat sering terjadi di sekitar tapal batas lempengan-lempengan tektonik. Lempengan-lempengan tektonik ini selalu bergerak dan saling
mendesak satu sama lain. Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini
menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan. Gempa tektonik
kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang telah lama tertimbun
tersebut. Gempa tektonik biasanya jauh lebih kuat getarannya dibandingkan
dengan gempa
vulkanik, maka getaran gempa yang merusak
bangunan kebanyakan disebabkan oleh gempa tektonik. [2]. Tenaga yang
dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori
dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa
bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan
kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan sepertisalju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah
dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa
tektonik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan
menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
menyusun kerak bumi.
Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka
teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa Bumi
tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.
2.
Gempa Vulkanik
Gempa
bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
3.
Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik
dan vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan
penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa guagua. Apabila
runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan
kekuatannya paling lemah. Gempa yang mengguncang permukaan Bumi getarannya
dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh. Ini semua karena gempa
menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang seismik (gelombang gempa).
Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari sumber atau titik asal gempa
di bawah tanah. Gelombang seismik ada yang merambat melalui bagian dalam Bumi
dan ada yang merambat sepanjang permukaannya.
Ada tiga jenis gelombang seismik. Gelombang pertama yang
mencapai seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang ini mempunyai sifat
sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Gelombang primer (P)
merupakan bentuk gelombang tekanan yang merambat melalui batuan dengan
memampatkan dan memuaikan batuannya sendiri. Gelombang kedua adalah gelombang
sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun. Jika
gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang
seismik jenis ketiga yang disebut gelombang permukaan.
Gelombang P merambat
paling cepat serta mudah merambat pada zat padat dan cair. Gelombang S hanya
merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah gelombang P. Perambatan
gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang permukaan
mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak.
Gelombang ini dapat mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum mereda.
C.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Penyebab terjadinya
gempa bumi sangat bermacam-macam. Diantaranya terjadi akibat runtuhnya gua di
dalam perut bumi, tabrakan atau Impact, peledakan gunung berapi dan kegiatan tektonik.
Untuk penjelasannya, mari kita lihat satu-persatu.
1. Runtuhnya Gua Di Dalam Bumi
Para
ahli tempo dulu menyatakan bahwa, salah satu penyebab terjadinya gempa bumi
adalah runtuhnya gua-gua besar yang terdapat di dalam perut bumi. Namun,
ternyata dugaan itu seratus persen sama sekali tidak benar. Sebab, kejadian
seperti itu tidak pernah terjadi.
2.
Tabrakan Atau Impack
Pada awalnya banyak orang yang percaya bahwa gempa
bumi disebabkan oleh meteor yang jatuh ke bumi pada tahun 1908 di rusia. Meteor
itu beralih dan jatuh ke bumi, mengakibatkan terjadinya lubang besar yang
menyerupai sebuah kawah.Walaupun gelombang yang dihasilkan tercatat hingga ke
kota london, Inggris. Namun, efek yang dihasilkan sama sekali tidak terekam
oleh Seismograf (Alat pencatat getaran bumi).Kesimpulannya adalah, getaran yang
dihasilkan oleh tabrakan meteor memiliki kekuatan yang sangat kecil. Sehingga
tabrakan itu tidak akan bisa mengakibatkan gempa. Lagi pula, kejadian seperti
ini sangatlah jarang ditemui.Andai saja jika terjadi keruntuhan di dalam perut
bumi, maka hal itu hanya mungkin terjadi pada daerah Underground (pertambangan
bawah tanah) atau penggalian batu kapur dan sejenisnya. Akan tetapi, keruntuhan
tidak akan menyebabkan gempa bumi.Yang akan terjadi hanyalah timbulnya
getaran-getaran bumi yang memiliki kekuatan Skala Ritcher kecil dan hanya
menjangkau lingkungan setempat.
3.
Aktifitas Gunung Berapi (Vulkanik
Aktivitas
gunung berapi merupakan salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. Aktifitas
ini juga biasa disebut sebagai gempa bumi vulkanik. Gempa bumi jenis ini
terjadi sebelum hingga setelah peledakan suatu gunung berapi.Salah satu
penyebabnya adalah karena adanya persentuhan antara dinding gunung berapi
dengan magma beserta gas yang memiliki tekanan yang kuat. Persentuhan ini
terjadi ketika magma berpindah secara tiba-tiba, sehingga munculah suatu
ledakan di dalam dapur magma.Sebenarnya gempa bumi vulkanik memiliki kedudukan
yang lemah. Biasanya gempa bumi vulkanik hanya dirasakan oleh wilayah sekitar
gunung berapi aktif saja. Dari seluruh gempa bumi yang ada di indonesia, hanya
7% yang masuk kedalam gempa bumi vulkanik.
Walau demikian, kerusakan yang
ditimbulkan oleh gempa bumi sangatlah besar. Sebab, gempa bumi vulkanik tak
hanya menimbulkan getaran saja melainkan disertai dengan letusan gunung berapi.
Bedasarkan posisi kegiatan magma, gempa bumi vulkanik dapat dibagi menjadi 4
yaitu :
§ Gempa bumi vulkanik dalam
§ Gempa bumi vulkanik dangkal
§ Gempa bumi ledakan
§ Getaran vulkanik atau tremor
a.
Gempa bumi vulkanik dalam.
Gempa
bumi vulkanik dalam adalah gempa bumi yang memiliki kedalaman sumber gempanya
antara 2 hingga 30 kilometer. Gempa bumi jenis ini memiliki banyak kesamaan
dengan gempa bumi tektonik, terutama pada bagian gempa susulannya (after
shocks). Gempa ini terjadi pada saat-saat menjelang meletusnya gunung berapi,
ini sebagai pertanda bahwa gunung berapi sudah mulai aktif.
b.
Gempa bumi vulkanik dangkal.
Gempa
bumi ini memiliki sumber gempa yang dangkal. Sumber gempanya hanya memiliki
kedalaman kurang dari 2 kilometer. Gempa bumi vulkanik dangkal terjadi sebelum
hingga akhir dari letusan gunung itu sendiri.
c.
Gempa bumi ledakan.
Gempa
bumi jenis ini muncul bersamaan dengan terjadinya ledakan suatu gunung berapi.
Gempa ini memiliki sumber gempa yang sangat dangkal. Sumber gempanya hanya
kurang dari 1 kilometer.
d.
Getaran vulkanik atau tremor.
Getaran
vulkanik yang terjadi akan berjalan terus menerus sehingga menimbulkan suasana
yang tidak tenang. Sumber gempanya terletak mulai dari kedalaman 30 kilometer
hingga ke permukaan. Gempa bumi dangkal dan ledakan bila terjadi secara terus
menerus bisa menimbulkan getaran vulkanik. Getaran vulkanik yang terjadi pada
gunung berapi jenis batuan basalt, akan lebih kuat dikarenakan sifat batuannya
yang sangat peka terhadap gelombang.
4.
KEGIATAN TEKTONIK
Penyebab terjadinya gempa bumi yang menimbulkan efek
serius pada manusia adalah kegiatan tektonik. 90% gempa bumi yang ada
terjadi karena kegiatan tektonik. Kegiatan tektonik adalah kegiatan
pergerakan-pergerakan lempengan bumi.
Pergerakan ini akan terus berlangsung dan memicu terjadinya proses
pembentukan gunung. Gempa bumi terjadi akibat adanya pelepasan tenaga dari
pergeseran lempengan bumi. Gempa bumi jenis ini memang unik karena
penyebarannya mengikuti pola-pola dan aturan yang khusus.
Saat bumi berguncang dan saat itu bumi
mengeluarkan apa yang dikandungnya. Itulah di antara kejadian pada hari kiamat
yang akan kita telaah pada tafsir surat Al Zalzalah kali ini.
Allah Ta’ala
berfirman,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ
أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ
أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ
أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6)
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7)
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
“Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada
hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah
memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar
dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa
pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
(QS. Al Zalzalah: 1-8)
Dalam surat ini, Allah mengabarkan apa yang
terjadi pada hari kiamat di mana saat itu bumi bergoncang begitu dahsyatnya dan
meruntuhkan segala yang ada di atasnya. Juga akan diterangkan bagaimanakah
setiap amalan baik dan jelek akan menuai balasannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar