Judul: Revolusi Che Guevera
Penulis: T. W. Utomo
Penerbit: Ecosystem
Tahun Terbit: 2017
Tebal Halaman: 208
Haloo selamat membaca tulisan ini, oiyya buku ini saya miliki hari Jumat, 08 maret 2019 dan baru bisa ku ulas diblogku. Karena minat bacaku baru muncul 3 tahun belakangan ini dan genre bukuku selalu berbeda setiap suasana. Pada sampul buku ini terdapat gambar Che yang sering kulihat di walpaper hp temanku atau di quotes perjuangan. Lucunya aku tidak tahu ia siapa. Karena penasaran dan disalah satu toko buku memajang buku ini akhirnya aku membelinya seharga 50.000.
Dalam buku ini terdiri dari 6 bab yaitu lahirnya seorang Revolusioner, Lahirnya Seorang Gerilyawan, Che Guavara dalam Peta Revolusi Dunia, Sisi Kejam Revolusi, Mitos Sang Legenda Revolusi, dan Ini Masa Ernesto "Che"Guevara.
Che guavera adalah putra dari keluarga yang cukup berada di Argentina. Che berprofesi sebagai dokter, ia memilih hidup di hutan-hutan untuk bergerilya untuk menggulingkan rezim yang dianggapnya menindas rakyat. Ia disebut sebagai revolusioner yang menuntunnya untuk mencari lahan untuk bertualang. Seperti ia mengunjungi kaum indian yang berpenyakit kusta dipegunungan terpencil, ke hutan Afrika dan Amerika latin, che juga berani mengkritik Uni Soviet yang dianggapnya sudah mulai konservatif.
Dalam salah satu buku catatan yang berisi pergulatan seorang pemuda dalam perjalanan selama dua bulan untuk mencari makna kehidupan,
aku menyadari di dalam diriku telah bersemi sesuatu yang terus tumbuh seiring waktu bersamaan dengan riak dan sibuknya kehidupan kota dan ini merupakan bentuk amarahku pada peradaban, penduduk bergegas serba tergesa menimbulkan gambaran penat yang berpadu dengan kebisingan memekakan telinga sehingga buatku seperti antitesis kedamaian
Buku ini memberikan informasi tentang Che bagi siapa saja yang membutuhkannya. Semoga ketika teman-teman membeli buku Revolusi Che Guevara (T.W.Utomo) dapat memberi inspirasi pada sebagian kita yang sedang krisis inspirasi.
Adapun tulisan dari bagian belakang sampul ini:
Hidup itu seperti revolusi, perjalanan panjang dan penuh dengan kesulitan. Kadang saat kita tengah berjalan, kita harus memutar kembali. Di lain waktu, kita pergi terlalu cepat dan terpisah dari rombongan. Pada kesempatan lain kita pergi terlalu lambat dan merasakan napas tersengal dan waktu seakan menginjak tumit kami. Dalam semangat kita sebagai revolusioner harus mencoba bergerak maju secepat mungkin, membersihkan jalan, tapi kita harus mengetahui ketahanan diri sendiri. Perubahan itu bisa berlangsung lebih cepat hanya bilamana kita memberi contoh nyata. Revolusi bukanlah sebuah apel yang jatuh ketika sudah matang. Anda harus membuatnya jatuh. Kalau tak mampu, diam saja. Karena diam adalah argumen dilakukan dengan cara lain.
Terimakasih sudah membaca teman-teman...
Komentar
Posting Komentar